Selasa, 05 April 2016

PENGERTIAN BIDAT 6

5. BIDAT-BIDAT DI ABAD MODERN

A.    Saksi Yehova
Tokoh-tokoh penting dari Saksi Yehova adalah sebagai berikut:
1. Charles Taze Russell (1852-1916)
Charles Taze Russell lahir dan dibesarkan dalam lingkungan gereja Presbiterian. Sejak tahun 1870-an ia bergabung dengan sebuah kelompok yang bercorak adventis, yang sangat mempengaruhi pandangannya terhadap akhir zaman. Menurut dia bahwa kedatangan Kristus dan awal millenium akan terjadi pada tahun 1914, yang didahului dengan masa panen jiwa selama 40 tahun, yakni pada tahun 1874-1914. Berdasarkan Wahyu 7:4-9, ia menafsir bahwa diantara masa panen dan kedatangan Kristus itu, akan terjadi perang Harmagedon. Dan yang selamat dalam perang itu serta akan masuk dalam kerajaan millenium (1.000 tahun), hanya 144.000 saja. Ia menolak ajaran Tritunggal, kekekalan jiwa, kebangkitan Kristus dari kematian-Nya. Dan bahwa Yesus adalah pribadi yang terpisah dari Roh Kudus.
Pada tahun 1879 Russell menikah dengan salah seorang muridnya, Maria F. Ackley, namun mereka bercerai karena Russell memiliki hubungan gelap dengan wanita lain. Ia sering berhadapan dengan pengadilan karena curang dalam berbisnis. Ia pernah menipu orang, dengan menjual bibit gandum yang katanya mampu menghasilkan lima kali lipat dari bibit gandum biasa. Ia menjadi pemimpin tertinggi atau presiden dari Menara Pengawal (Watch Tower) sejak tahun1881 sampai akhir hidupnya.
Ketika meletus perang dunia pertama (PD ke 1) tahun 1914, dengan yakin Russell menyatakan bahwa awal dari perang Harmagedon dimulai. Menurutnya bahwa maut, anarki, akan segera berakhir, karena Kristus akan segera kembali untuk memerintah bumi. Setelah ternyata bahwa perang dimaksd tidak megakhir dunia lama, ia menetapkan waktu baru lagi tentang kedatangan Kristus, yakni tahun 1918. Namun ia tidak sempat menyaksikan kedatangan Kristus yang meleset dari perhitungannya, karena keburu meninggal pada tahun 1916.
2. J.F. Rutherford (1869-   )
J.F. Rutherford lahir di Morgan Country-Missouri, dari keluarga petani dalam lingkungan gereja Baptis. Sejak remaja ia sudah tertarik pada bidang hukum, sehingga pada usir 22 tahun, ia sudah menjadi pengacara.
Rutherford  mengenal ajaran Menara Pengawal (Watch Tower) pada tahun 1894, melalui majalah “The Watch Tower” yang dibawa oleh para misionaris Menara Pengawal ke kantornya. Pada tahun 1906 ia menjadi anggota aliran dimaksud. Ia banyak menolong Russell dalam menghadapi berbagai kasus hukum. Selanjutnya, karena kecakapannya, ia menjadi salah seorang anggota dewan direksi, dan pada tahun 1917 ia terpilih menjadi pemimpin tertinggi atau presidennya yang kedua.
Kendati bukanlah seorang teolog, namun setelah terpilih menjadi presiden Saksi Yehova, Rutherford mulai memperkenalkan sejumlah ajaran dan peraturan baru yang sebelumnya tidak pernah diajarkan Russell. Berdasarkan status dan fungsi para anggota Menara Pengawal sebagai pelayan aktif, serta berdasarkan keyakinan bahwa pesan Alkitab adalah mempertahankan dan memelihara “keaslian nama Allah”, maka dengan mengacu kepada Yesaya 43:10 dan Mazmur 83:18-10, maka pada tahun 1931 Rutherford mengubah nama Menara Pengawal (Watch Tower) menjadi Saksi Yehova. Dengan demikian nama Saksi Yehova baru digunakan sejak tahun 1931.
Menurut Rutherford bahwa perang Harmagedon bukan dimulai pada tahun 1914. Bahwa ketika perang dunia pertama (PD ke 1) meletus, saat itulah dimulai perang di sorga sebagaimana dinyatakan dalam kitab Wahyu. Menurut dia bahwa pada tahun 1918, Iblis dicampakkan dari sorga ke bumi, dan ruang geraknya dibatasi. Ia juga menyampaikan pandangannya bahwa jutaan manusia yang hidup pada itu tidak akan mati. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang yang masuk menjadi anggota Saksi Yehova.
Penetapan jumlah 144.000 orang yang selamat dan yang akan masuk dalam kerajaan millenium (kerajaan 1.000 tahun) yang  pernah diajarkan oleh Russell, Rutherford berpendirian bahwa sebenarnya ada 2 (dua) kategori orang percaya yang diselamatkan, yakni: (1) 144.000 orang, (2) Golongan “Yonadab” yang juga disebut domba-domba lain atau kawanan besar, yang selamat melintasi perang Harmagedon dan bersama dengan para Saksi Yehova yang sudah meninggal sebelum perang itu dihidupkan kembali. Mereka akan berkembang biak dan memenuhi bumi selama masa kerajaan millenium.
Rutherford menyerang gereja-gereja dan mencap mereka beserta para pendetanya sebagai alat Iblis. Tudingan yang sama juga dialamatkan kepada berbagai lembaga, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).


3. Nathan H. Knorr (1905-1977)
Nathan H. Knorr dilahirkan di Betlehem-Pensylvania dalam lingkungan gereja Reformed Belanda. Ia menjadi presiden dari aliran ini mereka sedang menghadapi masa-masa sulit, dimana ribuan warganya dipenjarakan karena menolak wajib militer pada perang dunia kedua (PD ke 2).
Salah satu ajaran yang diperkenalkan Knorr adalah “masyarakat dunia baru”, yakni suatu kerajaan di dunia yang tercipta segera setelah perang Harmagedon usai. Perang tersebut sudah selesai pada tahun 1918 dan masyarakat dunia baru sudah mulai terwujud dan berfungsi sejak tahun 1919.
Prestasi terbesar pada masa kepemimpinan Knorr adalah dengan terbitnya Alkitab terjemahan “New World Translation of Holy Scripture” pada tahun 1961. Penterjemah utamanya ialah “Frederick W. Franz”. Terjemahan ini diklaim sebagai yang paling sesuai dengan naskah asli, dan hingga tahun 1990 telah diterbitkan dalam 11 bahasa termasuk dalam bahasa Indonesia.
4. Frederick W. Franz (1893-    )      
Frederick W. Franz (1893- ) dilahirkan di Covington-Kentucky. Ia menjadi pemimpin atau presiden dari Saksi Yehova pada usia 84 tahun. Ia mampu berbicara dalam 5 (lima) bahasa yakni: bahasa Yunani, Jerman, Spanyol, Latin, Inggris.
Pada tahun 1911-1913 Franz menempuh studi teologi di Universitas Cincinnati, namun karena yakin bahwa perang Harmagedon segera akan berlangsung, maka ia berhenti kuliah dan menjadi anggota penuh Saksi Yehova. Kehidupan pribadinya tertutup. Ia tidak menikah, dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk studi dan menulis. Ia bersih dari skandal, sehingga sangat dihormati oleh kawan maupun lawan.
Ada beberapa pokok ajaran yang menjadi ciri dari Saksi Yehova yang perlu kita ketahui, antara lain:
1. Allah Bapa dan Putra Allah adalah dua pribadi, dan Roh Kudus secara hakiki berbeda dan terpisah satu sama lain. Allah Bapa yakni Yehova, sang Pencipta lebih tinggi dari sang Putra, Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah saksi dan pelayan utama dari Yehova, dan setiap anggota Saksi Yehova adalah pelayan yang mengikuti teladan-Nya. Roh Kudus bukanlah pribadi keallahan yang tersendiri melainkan suatu kuasa, daya atau pengaruh dari Allah Bapa. Pada suatu ketika Allah berada sendirian, tetapi memulai penciptaan. Ia mengeluarkan sang Putra. Dengan demikian sang Putra itu memiliki keberadaan pra manusia sebelum kelahirannya di dunia, dan merupakan permulaan dari penciptaan Allah. Sang Putra itu dinamakan Mikhael atau logos (firman) ketika masih dalam keadaan tidak fana, kemudian dinamakan Yesus selama Ia melawat dunia. Ketika Ia dilahirkan sebagai seorang manusia oleh Maria, Ia menjalani kehidupan di dunia, dan Ia bukanlah Allah. Karena Adam yang hidup di taman Eden sebelum kejatuhannya adalah manusia sempurna namun bukanlah Allah, maka Allah tidak mengijinkan Yesus yang juga adalah keturunan Adam untuk lebih dari manusia sempurna.
2. Alkitab tidak mengandung kesalahan karena ditulis oleh orang-orang yang merekam dengan cermat amanat yang didiktekan oleh Allah. Namun Alkitab versi modern mengandung banyak kesalahan dalam terjemahannya. Alkitab terjemahan “New World Translation of Holy Scripture”, pada tahun 1961, yang menurut mereka didasarkan pada naskah yang asli, ada untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan pada terjemahan yang lain. Badan pengurus Saksi Yehova melarang setiap warganya untuk melakukan studi Alkitab secara independen. Mereka diharuskan menggunakan tafsiran Alkitab yang telah diterbitkan oleh Saksi Yehova.
3. Misi Kristus adalah untuk menyediakan diri-Nya sebagai tebusan, dan untuk itu Ia harus sama dengan manusia berdosa yang hendak ditebus-Nya. Yesus di satu pihak adalah keturunan Adam, namun dipihak lain menjadi Kristus sejak pembaptisannya dan pengurapan-Nya oleh Roh Kudus. Yesus menyerahkan hidup-Nya bukan hanya sekedar untuk membatalkan dosa manusia, tetapi juga membebaskan manusia dari kutuk maut dengan memberi jaminan bahwa setiap orang beroleh kesempatan selama satu millenium untuk menerima Injil dan percaya kepada-Nya.
4. Kedatangan Kristus yang kedua kalinya akan didahului oleh perang Harmagedon di bumi, dan peristiwa itu akan didahului oleh perang antara Mikhael dengan Iblis. Setelah kalah, Iblis dijatuhkan dan dipenjarakan di bumi, berlangsunglah kerajaan millenium di bumi atau zaman akhir dunia dimana Kristus memerintah sebagai raja didampingi 144.000 orang pilihan yang mewarisi sorga. Pada kedatangan Kristus kedua kalinya, kelompok 144.000 akan dibangkitkan dalam tubuh rohani (tanpa daging, tulang dan darah) dan akan membantu Kristus memerintah alam semesta. Orang-orang di luar kelompok tersebut namun yang termasuk dalam kelompok “Yonadab” atau kawanan besar, yang selamat melintasi perang Harmagedon dan bersama dengan para Saksi Yehova yang sudah meninggal sebelum perang itu dihidupkan kembali, akan dibangkitkan dengan tubuh jasmani yang sehat dan telah disempurnakan, dan akan mewarisi bumi ini setelah dipulihkan menjadi seperti Firdaus yang hilang. Orang-orang yang melanggar  disiplin organisasi akan dikenakan hukuman, dan jika pelanggarannya berat akan dikenakan disfellowshiped. Dan mereka yang dikeluarkan atau yang murtad karena menjadi anggota gereja resmi, apalagi kalau sampai membentuk kelompok sendiri yang dinilai sebagai bidat oleh Saksi Yehova, akan dikategorikan sebagai manusia yang paling jahat di muka bumi. Dan mereka tidak akan memperoleh keselamatan.
5. Kebangkitan Yesus yang sebenarnya bukanlah daging melainkan roh. Saat penghakiman tidaklah terjadi secara serempak, mereka yang hidup tidak benar dan telah berdosa terhadap Roh Kudus, akan dihakimi sebelum hari penghakiman besar, dan mereka akan tertidur untuk selama-lamanya. Lautan api yang membara yang digambarkan dalam Alkitab, sebenarnya hanya merupakan ungkapan kiasan saja, yang artinya bahwa tidak ada kebangkitan bagi orang-orang yang jahat. Iblis akan dibebaskan dari penjara dan akan berjuang untuk membuat manusia berpaling dari Allah. Mereka yang jatuh dalam pencobaan, akan dibinasakan bersama-sama dengan Iblis, namun yang setia sampai pada akhirnya akan dianugerahkan kehidupan yang kekal.
6. Baptisan dan perjamuan akan dilaksanakan secara teratur, namun tidak disebut sebagai sakramen. Baptisan tidak dilaksanakan di gedung ibadah, tetapi di sungai, danau, laut atau tempat mandi buatan dengan cara diselamkan. Calon baptisan harus mengikuti katekisasi, dan setelah dibaptis barulah mereka dinyatakan resmi menjadi seorang Saksi Yehova. Dan yang dapat membaptis ialah mereka yang diberi wewenang untuk itu. Perjamuan dilangsungkan pada Jumat agung yakni pada tanggal 14 bulan Nisan menurut kalender Yahudi. Dan yang boleh mengambil bagian dalam perjamuan tersebut ialah mereka yang termasuk dalam bilangan 144.000 orang, sebagai lambang kematian Kristus dan pengabdian kepada Allah.
7. Balai Kerajaan merupakan pusat kegiatan dari Saksi Yehova di tingkat lokal. Di tempat ini setiap warga Saksi Yehova melakukan berbagai persiapan dan kegiatan dalam rangka beribadah, mempelajari bahan-bahan yang telah disediakan oleh pimpinan pusat. Juga melakukan latihan bagi kunjungan dari rumah ke rumah (door to door). Pada setiap hari Minggu, di Balai-balai Kerajaan diselenggarakan empat pertemuan dan latihan, masing-masing sekitar satu jam yakni: (1) Latihan berbicara di depan umum (public talk), (2) Studi the Watch Tower, (3) Sekolah pelayanan kerajaan, (4) Pertemuan ibadah.
8. Melarang warganya untuk berjudi, merokok dan mabuk-mabukan, merayakan hari-hari raya tradisional dan popular termasuk perayaan Paskah dan perayaan Natal; melarang memberi hormat pada bendera dan masuk dinas militer; melarang untuk mengikuti pemilihan umum dan masuk menjadi pegawai negeri. Melarang juga untuk makan makanan yang mengandung darah, melakukan transfusi darah baik sebagai donor maupun penerima (resipien), atau melakukan kegiatan apapun yang mengakibatkan pencurahan darah.

B. Gereja Mormon
Nama resmi dari gereja Mormon ialah “The Church of Jesus Christ of the Later Day Saints” (Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir), yang bermarkas di Salt Lake City-Utah. Aliran ini berdiri secara resmi pada tanggal 06 April 1830 di New York, diprakarsai oleh Joseph Smith, Jr. yang menyatakan diri sebagai nabinya.
Gereja Mormon masuk ke Indonesia pada tanggal 05 Januari 1970, yang berhasil mendapatkan ijin sebagai organisasi keagamaan pada tanggal 11 Agustus 1970. Dalam melakukan komunikasi antara kantor pusatnya dengan seluruh jaringan kerjanya di seluruh dunia, juga dalam menyiarkan acara-acara, mereka menggunakan teknologi satelit. Di samping itu mereka melakukan penginjilan dari rumah ke rumah, juga dengan menyelenggarakan kursus bahasa Inggris dengan native speaker yang bayarannya murah.
Gereja Mormon bersikap sangat positif terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Produk-produk teknologi yakni computer baik berupa hardware maupun software, banyak yang diproduksi oleh perusahaan milik warga gereja Mormon.
Pendiri dari gereja Mormon ialah Joseph Smith. Jr, dilahirkan pada tanggal 23 Desember 1805 di Vermont-USA, dalam lingkungan keluarga yang menganut paham Universalisme, dengan ciri-ciri: menolak doktrin Tritunggal, mengakui bahwa Yesus adalah manusia biasa seperti Musa dan Gautama, mengakui bahwa Alkitab hanyalah catatan pengalaman manusia, mengakui bahwa tidak ada kehidupan kekal.
Karena tekanan ekonomi, maka pada tahun 1816, keluarga Smith pindah ke Manchester, New York-USA. Sebagian dari antara mereka menjadi anggota Presbiterian, sebagian lagi Metodis, sambil tetap memelihara kepercayaan rakyat saat itu yakni percampuran antara kekristenan dan okultisme atau sinkretisme.
Joseph Smith.Jr. adalah anak yang pintar, dan sejak masih remaja, sangat menyukai petualangan. Kegemarannya ini mendorongnya bekerja sebagai pencari harta karun untuk menopang ekonomi keluarga. Dan karena pekerjaan ini umumnya dilaksanakan pada malam hari, maka seringkali ia melakukan praktek okultisme dengan maksud untuk melawan ataupun mengambil hati roh-roh jahat.
Menurut pengakuan Smith.Jr, bahwa ia dibuat bingung oleh macam-macam ajaran dan praktek keagamaan, termasuk yang ditawarkan melalui berbagai acara kebangunan rohani. Karenanya ia memutuskan untuk melakukan penyelidikan. Dorongan tersebut semakin kuat, setelah membaca surat Yakobus 1:5: “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, - yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit -, maka hal itu akan diberikan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar