Selasa, 05 April 2016

PENGERTIAN BIDAT 1

Pengertian Bidat
Dari sejarah jelas terlihat bahwa gereja selalu menghadapi ancaman dari dua arah yakni dari dalam gereja dan dari luar gereja. Ancaman dari luar gereja berupa penganiayaan, pembunuhan, penghancuran, dan lain-lain, sedangkan ancaman dari dalam sulit diduga, bagaikan musuh dalam selimut yang membawa dampak yang fatal bagi iman kepercayaan kita. Ancaman dari dalam berbentuk ajaran-ajaran yang menyesatkan  yang mau menyelewengkan ajaran  Alkitab. Ancaman dari para bidat bukan hanya ada pada gereja abad pertama saja, melainkan juga terdapat pada abad-abad berikutnya bahkan sampai saat ini. Karena itu kita perlu berjaga-jaga dan mewasdai para bidat yang seringkali menyusup ke dalam gereja dengan rupa-rupa angin pengajaran yang menyesatkan.
Menurut para pakar bahasa, para teolog, bidat dapatlah diartikan sebagai berikut:
1)  Bidat berasal dari kata Arab, bida’ah yang memiliki pengertian sebagai suatu ajaran atau aliran yang menyimpang dari ajaran resmi.
2)  Bidat ditinjau dari sudut historis adalah persekutan Kristen yang kecil yang dengan sengaja memisahkan diri dari gereja, dan ajarannya menekankan iman Kristen yang berat sebelah, sehingga teologi dan praktek kesalehannya pada umumnya membelokkan firman Allah. 
3)  Bidat diterjemahkan dari kata Yunani, “hairesis” yang artinya “pilihan:” Kata ini dapat menunjuk pada suatu sekolah filsafat yang pengikutnya adalah orang-orang pilihan.
4)  Dalam Kisah Para Rasul, kata bidat diterjemahkan dengan istilah “mazhab”. Lukas mencatat, “Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati” (KPR. 5:17).

5)  Pemakaian kata bidat dalam pengertian modern mengenai kekeliruan secara doktrin, termasuk dalamnya penyangkalan akan Juruselamat. Petrus  mencatat, “Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampl di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu aka nada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyngkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka” (2 Ptr. 2:1). Di antara bidat yang mula-mula disebut dalam Perjanjian Baru, dua yang paling menonjol yakni Gnostik tipe Yahudi. Dalam hal ini Paulus mencatat, “Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus” (Kol. 2:8);  dan juga aliran Dosetisme, sebagaimana Yohanes mencatat, “Dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia” (1 Yoh. 4:3); “Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus” (2 Yoh. 7).

Dalam bahasa Inggris terdapat dua istilah yang memiliki kaitannya dengan kata bidat, yakni:
1. Heresy
Heresy berarti semacam pendapat, pandangan atau credo yang berlawanan dengan credo atau pengakuan gereja; satu pandangan salah yang berkenaan dengan sebagian pengakuan dasar agama; satu pandangan atau credo yang dapat menciptakan  atau menjurus kepada perpecahan; suatu doktrin yang sulit untuk dipertahankan.
Kata heresy dipakai untuk menyatakan kesalahan baik cara berpikir maupun perbuatan dan dipakai pula  pada aliran yang memisahkan diri. Rasul Paulus menyatakan, “Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya. Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji” (1 Kor. 11:18-19). Petrus menambahkan pengertian bidat, bukan saja berarti penyangkalan terhadap doktrin tentang Kristus dan penebusan-Nya dan juga tentang penyelewengan di bidang moral, namun kebenaran diremehkan, dihina dan sebagainya. Ia mencatat, “Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka” (2 Ptr. 2:1). Tatkala surat yang ditulis oleh Ignatius (35-107) kepada gereja-gereja di Asia Kecil tentang ajaran-ajaran yang menyesatkan, maka istilah heresy menjadi populer sebagai kata tegoran bagi orang-orang atau ajaran yang menyelewengkan kebenaran Allah.
2. Cult
Cult yang berasal dari kata cultus memiliki arti  pemujaan, penyembahan dan ketaatan. Berdasarkan perkembangan, maka arti kata ini mengalami penambahan yang kebanyakan bersifat negatif, yakni “ajaran baru yang menyimpang dari ajaran ortodoks (Yunani: ”orthos” artinya lurus, benar; dan ”doxa” artinya pendapat, pandangan); satu organisasi yang menyimpang  dari kepercayaan; satu kepercayaan yang tidak konvensional; kepercayaan yang tidak normatif; gerakan keagamaan baru.
Cult adalah suatu gerakan keagamaan yang secara organisasi berbeda atau praktek-prakteknya bertentangan dengan Alkitab. Jadi setiap organisasi manapun yang mengaku percaya Alkitab tetapi keyakinan atau pengakuannya tidak sesuai dengan Alkitab, apakah isi Alkitab dikurangi atau ditambah atau saling bertolak belakang disebut bidat.
Sesungguhnya bidat itu adalah perbuatan yang tidak wajar, yang mengubah pengajaran alkitabiah dan menolak pengajaran yang bersifat sejarah dari gereja. Bidat adalah suatu kelompok orang-orang yang mempertentangkan penafsiran Alkitab dan ciri-cirinya berbentuk penyimpangan dari pengajaran Kristen ortodoks, terutama tentang fakta Allah menjadi manusia di dalam Yesus Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar