Pengertian Bidat
Dari sejarah jelas terlihat bahwa gereja selalu
menghadapi ancaman dari dua arah yakni dari dalam gereja dan dari luar gereja.
Ancaman dari luar gereja berupa penganiayaan, pembunuhan, penghancuran, dan
lain-lain, sedangkan ancaman dari dalam sulit diduga, bagaikan musuh dalam
selimut yang membawa dampak yang fatal bagi iman kepercayaan kita. Ancaman dari
dalam berbentuk ajaran-ajaran yang menyesatkan
yang mau menyelewengkan ajaran
Alkitab. Ancaman dari para bidat bukan hanya ada pada gereja abad
pertama saja, melainkan juga terdapat pada abad-abad berikutnya bahkan sampai
saat ini. Karena itu kita perlu berjaga-jaga dan mewasdai para bidat yang
seringkali menyusup ke dalam gereja dengan rupa-rupa angin pengajaran yang menyesatkan.
Menurut para pakar bahasa, para teolog, bidat dapatlah
diartikan sebagai berikut:
1)
Bidat berasal dari kata
Arab, bida’ah yang memiliki pengertian sebagai suatu ajaran atau aliran yang
menyimpang dari ajaran resmi.
2)
Bidat ditinjau dari sudut
historis adalah persekutan Kristen yang kecil yang dengan sengaja memisahkan
diri dari gereja, dan ajarannya menekankan iman Kristen yang berat sebelah,
sehingga teologi dan praktek kesalehannya pada umumnya membelokkan firman
Allah.
3)
Bidat diterjemahkan dari
kata Yunani, “hairesis” yang artinya “pilihan:” Kata ini dapat menunjuk pada
suatu sekolah filsafat yang pengikutnya adalah orang-orang pilihan.
4)
Dalam Kisah Para Rasul,
kata bidat diterjemahkan dengan istilah “mazhab”. Lukas mencatat, “Akhirnya
mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab
Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati” (KPR. 5:17).
5)
Pemakaian kata bidat dalam
pengertian modern mengenai kekeliruan secara doktrin, termasuk dalamnya
penyangkalan akan Juruselamat. Petrus
mencatat, “Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampl di tengah-tengah
umat Allah, demikian pula di antara kamu aka nada guru-guru palsu. Mereka akan
memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan
menyngkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera
mendatangkan kebinasaan atas diri mereka” (2 Ptr. 2:1). Di antara bidat yang
mula-mula disebut dalam Perjanjian Baru, dua yang paling menonjol yakni Gnostik
tipe Yahudi. Dalam hal ini Paulus mencatat, “Hati-hatilah, supaya jangan ada
yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran
turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus” (Kol. 2:8); dan juga aliran Dosetisme, sebagaimana
Yohanes mencatat, “Dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari
Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa
ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia” (1 Yoh. 4:3);
“Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak
mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si
penyesat dan antikristus” (2 Yoh. 7).
Dalam bahasa Inggris terdapat dua istilah yang
memiliki kaitannya dengan kata bidat, yakni:
1. Heresy
Heresy berarti semacam pendapat, pandangan atau credo
yang berlawanan dengan credo atau pengakuan gereja; satu pandangan salah yang
berkenaan dengan sebagian pengakuan dasar agama; satu pandangan atau credo yang
dapat menciptakan atau menjurus kepada
perpecahan; suatu doktrin yang sulit untuk dipertahankan.
Kata heresy dipakai untuk menyatakan kesalahan baik
cara berpikir maupun perbuatan dan dipakai pula
pada aliran yang memisahkan diri. Rasul Paulus menyatakan, “Sebab
pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai jemaat, ada
perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya. Sebab di
antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu
yang tahan uji” (1 Kor. 11:18-19). Petrus menambahkan pengertian bidat, bukan
saja berarti penyangkalan terhadap doktrin tentang Kristus dan penebusan-Nya
dan juga tentang penyelewengan di bidang moral, namun kebenaran diremehkan,
dihina dan sebagainya. Ia mencatat, “Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil
di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru
palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan,
bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan
jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka” (2 Ptr. 2:1).
Tatkala surat yang ditulis oleh Ignatius (35-107) kepada gereja-gereja di Asia
Kecil tentang ajaran-ajaran yang menyesatkan, maka istilah heresy menjadi
populer sebagai kata tegoran bagi orang-orang atau ajaran yang menyelewengkan kebenaran
Allah.
2. Cult
Cult yang berasal dari kata cultus memiliki arti pemujaan, penyembahan dan ketaatan.
Berdasarkan perkembangan, maka arti kata ini mengalami penambahan yang
kebanyakan bersifat negatif, yakni “ajaran baru yang menyimpang dari ajaran ortodoks
(Yunani:
”orthos” artinya lurus, benar; dan ”doxa” artinya pendapat, pandangan); satu organisasi yang menyimpang dari kepercayaan; satu kepercayaan yang tidak
konvensional; kepercayaan yang tidak normatif; gerakan keagamaan baru.
Cult adalah suatu gerakan keagamaan yang secara
organisasi berbeda atau praktek-prakteknya bertentangan dengan Alkitab. Jadi
setiap organisasi manapun yang mengaku percaya Alkitab tetapi keyakinan atau
pengakuannya tidak sesuai dengan Alkitab, apakah isi Alkitab dikurangi atau
ditambah atau saling bertolak belakang disebut bidat.
Sesungguhnya bidat itu adalah perbuatan yang tidak
wajar, yang mengubah pengajaran alkitabiah dan menolak pengajaran yang bersifat
sejarah dari gereja. Bidat adalah suatu kelompok orang-orang yang
mempertentangkan penafsiran Alkitab dan ciri-cirinya berbentuk penyimpangan
dari pengajaran Kristen ortodoks, terutama tentang fakta Allah menjadi manusia
di dalam Yesus Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar