APAKAH TEOLOGIA KONTEMPORER?
A.
PENDAHULUAN
Untuk memahami pemikiran Teologia
Kontemporer kita perlu mengawali lebih dahulu dengan menjawab pertanyaan:
Mengapa terdapat pertentangan/perbedaan doktrin di antara para penganut agama
Kristen? Bukankah penganut agama Kristen memiliki Alkitab yang sama dan percaya
kepada Kristus yang sama? Pertanyaan ini bisa diteruskan dengan: Mengapa orang
Kristen tidak sependapat tentang soal baptisan, soal Perjamuan Kudus, soal
kehendak bebas, dll.?
B. LATAR
BELAKANG SEJARAH
Bidang Teologia Kontemporer
sebenarnya baru lahir pada tahun 1919, yang dicetuskan oleh salah seorang
tokohnya yang bernama Karl Barth. Namun demikian dasar pemikiran teologia
Kontemporer ini sesungguhnya telah diawali sejak jaman Pencerahan yaitu oleh
tokoh filsafat yang bernama Immanuel Kant.
Pada umumnya istilah Teologia
Kontemporer disebut juga Teologia Modern. Istilah "modern"
sering dihubungkan dengan jaman Pencerahan Barat dimana segala sesuatu yang
lahir pada masa itu di sebut modern, yaitu pemikiran yang menganggap bahwa
manusia sudah menjadi matang dan "bebas untuk berpikir tanpa sangsi atau
pengarahan dari luar diri manusia (otoritas di luar diri manusia)." Maka
tidak heran jika motto manusia modern menjadi: "Beranilah menggunakan
pengertianmu sendiri."(1)
Bandingkan dengan: . Kej 3:1, 5
Sejak tahun 1919, pemikiran filsafat
Karl Barth ternyata memberi pengaruh yang sangat signifikan bagi teolog-teolog
modern sesudahnya. Tidak dapat disangkal bahwa pengaruh pemikiran modern Karl
Barth ini akhirnya muncul menjadi suatu trend yang memberi nafas bagi muncul
dan berkembangnya aliran teologia-teologia Kontemporer hingga saat ini.
----------------------
(1) Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih rinci, lihat uraian tentang tema-tema semangat abad modern dari tulisan: Conn, Harvie M., Teologia Kontemporer (Malang, Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1999). Hal. 15-21.
(1) Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih rinci, lihat uraian tentang tema-tema semangat abad modern dari tulisan: Conn, Harvie M., Teologia Kontemporer (Malang, Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1999). Hal. 15-21.
C.
PENGERTIAN TEOLOGIA KONTEMPORER
Apakah ciri-ciri yang membedakan
antara Teologia Kontemporer dengan Teologia Alkitabiah? Berikut ini akan kita
lihat lebih jelas ciri-ciri Teologia Kontemporer/Modern:
SIFAT KHAS
TEOLOGIA KONTEMPORER:
Prof. DR. Eta Linnemann, dalam
bukunya Teologi Kontemporer(2) menuliskan bahwa Teologia Kontemporer
memiliki sifat-sifat khas yang membedakannya dengan teologia yang lain.
Berikut ini adalah beberapa kutipan
dari bukunya:
- Teologi Kontemporer bersifat
Teologi Universitas.
Universitas
adalah sebuah sekolah. Kata "sekolah" ini diambil dari bahasa Romawi
yang berarti "senggang" (leisure). Tujuan utama universitas bukan
mempersiapkan orang untuk melayani atau bekerja. Yang menjadi sebab dan
pendorong karya Mahaguru dan Mahasiswa adalah: menyelidiki segala yang dapat
diselidiki untuk memperoleh pengertian dan pengetahuan. Dengan kata lain,
mereka hanya ingin mengetahui untuk mengetahui, yaitu makan buah dari pohon
'pengetahuan'. Jadi, hasil pelajaran universitas tidak sesuai dengan kebutuhan
gereja atau masyarakat sejauh universitas itu adalah universitas yang tulen,
dan sungguh-sungguh ilmiah.
- Semua yang disebut Teologi
Kontemporer adalah Teologi Historis-Kritis.
Semua
Teologi Historis-Kritis didasarkan atas keputusan: melihat Alkitab sebagai
sebuah dokumen sejarah agama kuno yang harus dinilai dan dikritik oleh akal
manusia. Walaupun mereka mengetahui bahwa Alkitab sangat berarti bagi Gereja
sebagai kanon kitab kudus, tetapi mereka tidak mampu menghargai Alkitab sebagai
Firman Allah, atau wahyu Allah yang diilhamkan oleh Roh Kudus.
- Teologi Kontemporer tidak
berdasar pada Alkitab.
Walaupun
mereka semua memakai dan menggunakan Alkitab, tetapi dasar pikiran mereka bukan
Alkitab melainkan filsafat. Mereka bersama-sama mempunyai azas yang diambil
dari filsafat, namun masing-masing mendasarkan secara khusus pada suatu
filsafat tertentu. Dalam tiap teologi historis- kritis, filsafat adalah dasar,
dan dari Alkitab hanya bagian pilihan saja yang diterima dipakai sebagai
'lauk-pauk'. Tokoh-tokoh teologi kontemporer tidak memperhatikan
peringatan-peringatan yang diberikan dalam Alkitab, misalnya:
"Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang
kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak
menurut Kristus" (Kol 2:8). "Janganlah kamu menjadi
serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga
kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2).
Kalau
harus dikatakan, asal mula dan dasar teologi kontemporer ialah bukan Wahyu
Allah dalam Alkitab melainkan filsafat, itulah satu hal yang dahsyat dan ini
berarti teologi kontemporer pada dasarnya bersifat atheistis dan anti-Kristus.
- Teologi Kontemporer yaitu (yang
disebut) Teologi Historis-Kritis atau Teologi Modern adalah bidat.
Teologi
historis-kritis keseluruhannya bertumpu pada pikiran monisme yang berarti:
hanya ada satu-satunya dunia yang real, itulah dunia yang nampak. Dunia yang
tak nampak secara real tidak ada (kecuali mungkin Allah sendiri), itu hanya
bersifat gambaran atau mitos. Karena itu, apa yang ditulis dalam Alkitab
mengenai Tuhan Yesus datang dari Sorga, dilahirkan oleh anak dara, bangkit dari
antara orang mati, naik ke Sorga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa dan akan
datang kembali, bukan peristiwa yang bersifat historis-real, melainkan gambaran
sesuai dengan cara pikiran manusia kuno - mitos.
Dengan
demikian, walaupun para teolog historis-kritis masing-masing membuat satu
teologi tertentu yang berbeda satu dengan yang lain, tetapi semuanya dicela
oleh Firman Allah dalam 1Yo
2:22-23:
"Siapakah Pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah
Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu yang menyangkal baik Bapa maupun
Anak. Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa.
Barangsiapa mengakui Anak, ia juga memiliki Bapa." Mereka juga dicela
dalam 1Yo 4:2-3:
"Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku bahwa Yesus
Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh yang
tidak mengakui Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus
dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia
sudah ada di dalam dunia". Juga ditulis mengenai mereka dalam 2Pe 3:3-4: "Yang terutama kamu harus
ketahui ialah, bahwa pada hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan
ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata
mereka 'Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa
leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia
diciptakan'."
Walaupun
beberapa tokoh memilih hal ketidakpercayaan dengan sadar pada waktu mereka
memulai usaha teologi historis-kritis, tetapi hampir semua tidak sadar, bahwa
teologi historis-kritis bersifat ketidakpercayaan. Mereka hanya berpikir, bahwa
itulah kepercayaan abad XX dan tidak ada pilihan lain bagi manusia modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar